Saat
pertama kali berjumpa denganmu, aku bagaikan berjumpa dengan saktah.
Hanya bisa
terpana dengan menahan nafas sebentar. Aku ungkapkan maksud dan tujuan
perasaanku seperti Idzhar, jelas dan terang.
Jika mim
mati bertemu ba disebut ikhfa syafawi, maka jika aku bertemu dirimu, itu
disebut cinta.
Sejenak
pandangan kita bertemu, lalu tiba-tiba semua itu seperti Idgham mutamaatsilain.
melebur jadi satu.
Cintaku
padamu seperti Mad Wajib Muttasil. Paling panjang di antara yang lainnya.
Setelah
kau terima cintaku nanti, hatiku rasanya seperti Qalqalah kubro.
terpantul-pantul dengan keras.
Dan
akhirnya setelah lama kita bersama, cinta kita seperti Iqlab, ditandai dengan
dua hati yang menyatu.
Sayangku
padamu seperti mad thobi'I dalam quran. Buanyaaakkk beneerrrrr.
semoga
dalam hubungan, kita ini kayak idgham bilaghunnah ya, cuma berdua, lam dan ro'
.. Meski perhatianku ga terlihat kaya alif lam syamsiah, cintaku padamu seperti
alif lam Qomariah, terbaca jelas.
kau &
aku seperti Idghom Mutaqooribain. perjumpaan 2 huruf yang sama makhrajnya tapi
berlainan sifatnya.
Aku harap
cinta kita seperti waqaf lazim, terhenti sempurna diakhir hayat.
Sama
halnya dengan Mad 'aridh dimana tiap mad bertemu lin sukun aridh akan berhenti,
seperti itulah pandanganku ketika melihatmu.
Layaknya
huruf Tafkhim, Namamu pun bercetak tebal di fikiranku
Seperti
Hukum Imalah yang dikhususkan untuk Ro' saja, begitu juga aku yang hanya
untukmu.
Semoga aku
jadi yang terakhir untuk kamu seperti mad aridlisukun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar